![]() And for the same reason, Lazarus faces persecutions from Jesus’ enemies. Because of Lazarus’ testimony, many come to Jesus and believe in Him. After his return from the dead, Lazarus becomes a living witness to Jesus’ power and love. While it is true that the Holy Spirit is not mentioned, but Jesus’ miracle brings us back to the creation of man where the Spirit of God was active and life-giving.įinally, the miracle has enduring effects in Lazarus. Thus, miracle of Jesus is a divine act that brings back life, uniting body and soul. ![]() This is important detail, that is, Lazarus is truly dead, and his soul is no longer with his body. John the Evangelist narrated explicitly that Lazarus has been in the tomb for four days (John 11:17). Secondly, Lazarus’ death and his going back to life point to the new life in the Spirit. This condition shows us that Lazarus is the symbol of baptized Christians who live in Christ. Now, how does today’s Gospel relate to the sacrament?įirstly, Lazarus, together with Mary and Martha, has a loving friendship with Jesus before the miracle. To be full and mature member of the Church, we must receive the grace of the Holy Spirit imparted in the sacrament of confirmation. In fact, it is the second of the three sacraments of the initiation (together with baptism and Eucharist). The Church continues to teach that this sacrament has indispensable role in the lives of the faithful. Thus, many see the confirmation as the second-rate sacrament. Others receive the sacrament without proper catechesis because their weddings are fast approaching. Others do not want to trouble themselves with another series of catechesis before the Confirmation. Other receive an insufficient catechesis, and therefore, our understanding on the sacrament is very limited and even fussy. We feel that we are already fulfilling sacred obligation when we are baptized, go to the Mass every now and then, and perhaps go to the confession once a year. Some of us may feel that it is not necessary. The sacrament of confirmation is often misunderstood and even neglected. Sekarang, mereka telah menerima daun-daun palma sebagai tanda kemenangan mereka (lihat Why. Para martir ini telah berjuang dalam pertandingan yang baik, telah sampai pada garis akhir, dan telah memelihara iman (lih 2 Tim. Semoga kita juga terinspirasi oleh saudara-saudari kita yang memilih untuk mati bagi Kristus, dan bukannya hidup menyangkal Dia. Hal ini tidak pernah mudah, tetapi kita tidak pernah sendirian dan pahala yang akan kita terima tidak dapat kita bayangkan. Palma mengingatkan kita akan komitmen kita untuk berpartisipasi dalam misi penebusan Yesus, untuk berjalan ke dalam sengsara-Nya, dan memikul salib kita masing-masing bersama-Nya. Saat kita memegang dahan palma, semoga ini tidak menjadi ritual tahunan untuk pamer. Tindakan kasih dan ketaatan-Nya yang terakhir juga melibatkan pohon (kayu salib). Sekarang, dalam penebusan-Nya, Yesus membalikkan kutukan itu. Dosa dan ketidaktaatan mereka yang pertama adalah memakan buah dari sebuah pohon. ![]() Pada mulanya, Adam dan Hawa tinggal di taman di mana berbagai macam tanaman dan pohon tumbuh. Namun, jika kita melihat dari sudut pandang yang lebih luas, kehadiran ranting-ranting pohon dalam peristiwa masuknya Yesus ke Yerusalem menjadi simbol akan misi keselamatan-Nya. Kisah-kisah ini menggambarkan bahwa ranting-ranting pohon, terutama palma, adalah simbol kedatangan Mesias dan kemenangan-Nya. Demikian pula dalam 1 Makabe 13:51, orang-orang Yerusalem memasuki benteng dengan ranting-ranting pohon palma setelah musuh-musuh mereka diusir. ![]() Namun, pertanyaan yang paling penting adalah ‘mengapa kita menggunakan ranting dan daun pohon palma?’ĭalam Perjanjian Lama, Mazmur 118:25-27 menggambarkan bagaimana orang-orang menyambut Mesias dengan arak-arakan ranting-ranting pohon saat Dia memasuki Yerusalem. Namun, meskipun bacaan Injil hari ini tidak menyebutkan kata “palma,” kemungkinan besar banyak orang di Yerusalem yang menggunakan ranting-ranting palma karena pohon kurma (juga termasuk jenis pohon palma) berlimpah di daerah tersebut. Kembali ke pertanyaan kita, ‘di mana kita menemukan palma dalam Injil?’ Jawabannya adalah tidak dalam Injil Sinoptik, tetapi dalam Injil Yohanes (lihat Yoh 12:13). Kemudian, ketika saya datang ke Roma, saya menemukan bahwa umat beriman menggunakan jenis ranting yang berbeda-beda! Namun, ketika saya datang ke Filipina untuk pendidikan imamat, saya menemukan bahwa orang Filipina menggunakan daun pohon kelapa. Dulu saya percaya bahwa ini adalah satu-satunya jenis ranting dan daun yang digunakan Gereja di seluruh dunia. Jenis daun yang biasa digunakan adalah dari palem bambu. Umat akan membawa daun palma ke Gereja untuk diberkati dan kemudian dibawa pulang untuk diletakkan pada salib. Pengalaman pertama saya dengan kegiatan kudus ini tentu saja di Indonesia, secara khusus di Jawa. Sebelum kita menjawab pertanyaan ini, saya akan berbagi sedikit pengalaman pribadi saya dengan Minggu Palma.
0 Comments
Leave a Reply. |